Monday 29 February 2016

Pengendalian Moral

Pengendalian moral termasuk dalam kesadaran moral yang dimana seseorang mampu berperilaku jujur, menurut moralitas bersyukur (ketika memperoleh sesuatu), bersabar (ketika mendapat ujian hidup) dan berikhlas (ketika harus kehilangan). Sesungguhnya, kesadaran moral itu selalu ada di dalam diri setiap orang. Hanya saja sering kali terhalang ole
Pengendalian Moral
Moral
h nafsu negatif yang mendorong suatu perbuatan dilakukan. (Jurnal suhartono)

Dalam pengendalian moral, objek yang paling utama yang dilakukan untuk menghindari atau mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat yaitu perlu adanya pendidikan terutama pendidikan moral. Karena pendidikan moral sangatlah penting untuk menjaga diri dari sifat dan tingkah laku yang buruk.

Pendidikan moral merupakan satu kegiatan yang membantu seseorang terutama anak untuk menuju ke arah yang sesuai dengan kesiapan mereka, dan tidak sekedar memaksakan pola-pola eksternal terhadapnya. Oleh karena itu kita perlu menerapkan pendidikan tersebut agar moral atau budi pekerti kita bisa lebih baik lagi.

Pengendalian moral juga dapat dilakukan dengan peranan pendidikan (edukasi) dalam mengadakan perubahan (transformasi) masyarakat (Zuriah, 2007: 7) yaitu, sebagai berikut:
  1. Menjaga generasi sejak masa kecil dari berbagai penyelewengan ala jahiliah. Mengembangkan pola hidup, perasaan, dan pemikiran mereka sesuai dengan fitrah, agar mereka menjadi fondasi yang kukuh dan sempurna di masyarakat.
  2. Karena pendidikan berjalan seiring dengan perkembangan anak-anak, maka pendidikan akan sangat memengaruhi jiwa dan perkembangan anak serta akan menjadi bagian dari kepribadiannya untuk kehidupannya kelak kemudian hari.
  3. Pendidikan sebagai alat terpenting untuk manjaga diri dan memelihara nilai-nilai positif. Pendidikan mengemban dua tugas utama yang saling kontradiktif, yaitu melestarikan dan mengadakan perubahan.
Pengendalian moral juga memerlukan suatu tindakan moral yang memiliki tiga tipe (Muchson dan Samsuri, 2013: 46) yaitu sebagai berikut:
  1. Tipe rasionalis, yaitu seorang etis murni yang menurut Kleinberger diwakili oleh Immanuel Kant dan Lawrence Kohlberg. Tipe ini memandang penalaran moral sebagai suatu keharusan serta mencakup bagi lahirnya suatu tindakan moral.
  2. Tipe naturalistik, yaitu seorang etis yang bertanggung jawab yang menurut Kleinberger diwakili oleh Aristoteles dan John Dewey. Tipe ini berpandangan bahwa moral itu merupakan suatu keharusan, akan tetapi tidak mencakup untuk melahirkan suatu tindakan moral.
  3. Tipe behavioralistik-sosial. Dalam pandangan tipe ini moralitas dapat ditentukan tanpa merujuk kepada pola pkir sang pelaku. Tokoh etisi tipe ini antara lain Aronfreed, Bandura, Eysenck, Havighurst dab Taba (Kohlberg dan Candee, 1992: 88-89).

No comments:

Post a Comment