Monday, 8 February 2016

Ngaku Bawa Bom Pelajar SMA Teladan Asal Parsoburan di Amankan Polisi

Di tengah sensitifnya isu bom di negera ini, Slamet Koko Santaji (17) malah mengaku membawa bom dalam tasnya. Pelajar kelas XI SMA Teladan Pematangsiantar yang dulunya menetap di Parsoburan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir ini pun harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Peristiwa itu berlangsung di kawasan Bank BCA Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Siantar Barat, Minggu (7/2) sekira pukul 20.00 WIB lalu. Pantauan malam itu sekira pukul 20.30 WIB, dengan mengenakan kemeja berwarna merah, celana jeans berwarna hitam serta memakai sepatu, remaja yang kini menetap di Jalan Sisingamangaraja, Siantar Sitalasari ini terlihat menjalani pemeriksaan lebih lanjut di ruang Panic Room Mapolres Siantar.

Oleh personel Sat Reskrim Polres Siantar, Slamet terus diinterogasi terkait aksi konyol yang sudah dilakukannya. Saat diinterogasi, Slamet terlihat tenang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Meski begitu, jawaban yang dilontarkan Slamet terhadap pertanyaan yang diajukan petugas terkesan tidak nyambung.

Tak hanya mengamankan Slamet, petugas juga mengamankan sebuah tas ransel yang dibawa Slamet. Dan, saat diperiksa, ternyata tas tersebut berisi beberapa buku tulis.

Ditemui di Mapolres Siantar, Abdul Karim Rangkuti (24) selaku Satpam Bank BCA yang mengamankan Slamet terlebih dahulu bercerita bahwa kejadian itu bermula ketika Slamet mendatangi lokasi bank tersebut.

Waktu itu, Slamet datang dengan membawa buku tabungan BCA di tangannya. “Tadi dia datang sambil megang buku tabungan BCA. Bawa tas ransel juga dia,” jelasnya.

Sesaat setelah tiba di lokasi bank tersebut, Slamet bertemu dengan Abdul. Kemudian, Abdul pun mempertanyakan maksud kedatangan Slamet. Saat ditanya, Slamet mengatakan bahwa ia hendak menukar buku tabungan BCA yang dibawanya. “Dibilangnya kalau dia mau ganti buku tabungannya itu. Koyak katanya. Ya kubilanglah kalau bank tutup karena hari libur. Kami suruh dia pergi,” lanjutnya. 
http://hukumperdatadanpidana.blogspot.co.id/

Setelah itu, Slamet pun mulai memperlihatkan tingkah yang aneh. Mulai dari mondar-mandir di lokasi itu, meletakkan tas ransel yang sebelumnya disandangnya secara berpindah-pindah hingga keluar masuk ruangan mesin ATM serta ruangan satpam. Bahkan, Slamet juga sempat meninggalkan lokasi bank namun kembali lagi.

“ Ada sekitar 15 menit dia mondar-mandir. Diletakkannya tasnya itu. Pindah-pindah diletakkannya. Masuk ke ruang mesin ATM, masuk ke ruang satpam, terus dibukanya laci satpam itu. Sudah sempat juga dia pergi tapi balik lagi,” terang warga Jalan Singosari, Kelurahan Martoba, Siantar Utara ini.

Melihat gelagat aneh Slamet, Abdul pun langsung mengamankannya. Di situlah Slamet mengaku bahwa ia membawa bom di dalam tasnya. “Pas kami amankan dia, diletakkannya tasnya itu didepan bank. Di teras pintu masuk itulah diletakkannya. Di situ dia mengaku bawa bom,” ungkapnya.

“Ayo di sini kita biar sama-sama mati kita kena bom. Aku sudah nggak mau lagi hidup. Aku sudah banyak salah. Itulah dibilangnya sama kami,” imbuh Abdul menirukan perkataan Slamet saat itu.

Mendengaar hal itu, Abdul yang tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kemudian menghubungi personel Polres Siantar. Mendapatkan informasi itu, personel polisi langsung turun ke lokasi kejadian lalu mengamankan Slamet.

Masih di lokasi yang sama, Slamet yang coba ditanyai terkait aksi yang dilakukannya itu juga memberikan jawaban yang terkesan tidak nyambung kepada wartawan. “Aku ngaku bawa bom supaya semua orang itu bahagia. Aku itu jujur,” katanya.

“Aku itu pernah ikut organisani (salah satu organisasi aliran kepercayaan). Aku juga pernah buat bom di Jakarta dan Amerika. Aku juga pernah ikut ISIS . Banyak juga orang yang nggak tau apa gunanya buat bom. Kalau aku buat bom, itu untuk kebenaran,” ucapnya lagi sembari tertawa sesekali.

Ditanya darimana ia mengetahui tentang bom itu, Slamet mengatakan bahwa ia melihatnya di televisi. “Aku nonton di TV. Ada di siaran TV itu,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Aipda Darwin Siregar, salah seorang personel Sat Reskrim Polres Siantar membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus tersebut. “Dia itu dicurigai bawa bom makanya kita amankan. Satpam bank itu tadi yang menghubungi kita,” terangnya.

Ia melanjutkan bahwa memang tidak ada bom yang ditemukan dari tas Slamet. “Nggak ada bomnya. Isi tas nya itu hanya buku-buku tulis sama buku tabungan itu,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya sudah menghubungi pihak keluarga Slamet untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. “Keluarganya sudah kita hubungi dan setelah keluarganya datang akan kita mintai keterangan juga. Selanjutnya dia akan kita pulangkan,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment