Karenanya dipastikan ada pukulan ke wajah korban tepatnya di bagian
hidung sebelum tewas. Diduga karena pukulan itu, korban tak sadarkan
duri. Saat itulah kata dia, Triyono menyuruh Mamat membekap istrinya dengan bantal hingga tewas.
Sementara Triyono memegangi kaki istrinya. Usai menghabisi istrinya, keduanya lalu merancang agar seolah-olah tewasnya Ratnita bukan karena dibunuh. Mereka menunggu sampai Minggu malam, pukul 19.30, dimana Bripka Triyono meminta bantuan Ketua RT setempat untuk membangunkan istrinya.
Alasan Triyono karena istrinya selalu marah-marah jika ia yang membangunkan istrinya itu. Saat itulah akhirnya diketahui Ratnita meninggal dunia.
"Namun untuk memastikan penyebab tewasnya korban, apakah karena pukulan atau dibekap, kami tunggu hasil autopsi dari RS Polri Sukanto," kata Dwiyono, Senin (28/3/2016). Menurutnya hasil autopsi itu juga untuk melengkapi barang bukti.
Dari lokasi kejadian kata Dwiyono pihaknya menyita sejumlah barang bukti diantaranya bantal warna biru, kerudung, celana dalam hitam, kaos dalam hitam dan anting korban. "Motifnya pelaku mengaku kesal sering dimarahi pelaku," kata Dwiyono.
Ia menuturkan kini kedua pelaku sudah diamankan pihaknya dan terus diperiksa. Seperti diketahui, Ratnita Handriani (37) istri anggota Kepolisian Resort Kota Depok Bripka Triyono, ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya di Jalan Perjuangan, RT 2, RW 8, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Minggu (27/3/2016) malam sekira pukul 19.30.
Ibu dua anak itu ditemukan dengan kondisi terlentang dan berdarah di bagian hidung. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh suaminya, yang baru saja pulang bekerja. Temuan tewasnya Ratnita Handriani baru dilaporkan ke Polresta Depok, Senin dinihari.
Dari penyelidikan dipastikan ibu dua anak itu tewas dibunuh oleh suaminya Bripka Triyono dengan dibantu rekannya Rahmat.
Diketahui Rahmatlah yang membekap Ratnita dengan bantal, sementara Triyono memegangi kaki korban. Ketua RT 2/8, Kelurahan Tugu, Waras, menuturkan ia mengetahui meninggalnya Ratnita saat diberitahu suaminya Bripka Triyono, yang mengaku baru saja pulang dari bekerja ke rumahnya, Minggu malam.
Saat itu kata Waras, Bripka Triyono langsung memanggil dirinya untuk melihat kondisi korban. "Di dalam kamar, korban sudah tidak sadar. Hidungnya berdarah dan seperti terluka," kata Waras, Senin (28/2/2016).
Karenanya kata dia sang suami saat itupun juga langsung menghubungi dokter. "Kata dokter, yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Waras.
Menurut Waras, saat ditemukan kondisi kamar korban tampak masih sangat rapi. Selain itu kata dia, tidak ada tanda-tanda korban dirampok atau disatroni orang lain sebelumnya. "Setelah itu polisi datang dan mengurus jenasah korban," kata Waras. Sementara itu jenasah Ratnita dimakamkan di TPU Timah, Cimanggis, Depok dengan pengawalan ketat petugas kepolisian, Senin sore...
Sementara Triyono memegangi kaki istrinya. Usai menghabisi istrinya, keduanya lalu merancang agar seolah-olah tewasnya Ratnita bukan karena dibunuh. Mereka menunggu sampai Minggu malam, pukul 19.30, dimana Bripka Triyono meminta bantuan Ketua RT setempat untuk membangunkan istrinya.
Alasan Triyono karena istrinya selalu marah-marah jika ia yang membangunkan istrinya itu. Saat itulah akhirnya diketahui Ratnita meninggal dunia.
"Namun untuk memastikan penyebab tewasnya korban, apakah karena pukulan atau dibekap, kami tunggu hasil autopsi dari RS Polri Sukanto," kata Dwiyono, Senin (28/3/2016). Menurutnya hasil autopsi itu juga untuk melengkapi barang bukti.
Dari lokasi kejadian kata Dwiyono pihaknya menyita sejumlah barang bukti diantaranya bantal warna biru, kerudung, celana dalam hitam, kaos dalam hitam dan anting korban. "Motifnya pelaku mengaku kesal sering dimarahi pelaku," kata Dwiyono.
Ia menuturkan kini kedua pelaku sudah diamankan pihaknya dan terus diperiksa. Seperti diketahui, Ratnita Handriani (37) istri anggota Kepolisian Resort Kota Depok Bripka Triyono, ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya di Jalan Perjuangan, RT 2, RW 8, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Minggu (27/3/2016) malam sekira pukul 19.30.
Ibu dua anak itu ditemukan dengan kondisi terlentang dan berdarah di bagian hidung. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh suaminya, yang baru saja pulang bekerja. Temuan tewasnya Ratnita Handriani baru dilaporkan ke Polresta Depok, Senin dinihari.
Dari penyelidikan dipastikan ibu dua anak itu tewas dibunuh oleh suaminya Bripka Triyono dengan dibantu rekannya Rahmat.
Diketahui Rahmatlah yang membekap Ratnita dengan bantal, sementara Triyono memegangi kaki korban. Ketua RT 2/8, Kelurahan Tugu, Waras, menuturkan ia mengetahui meninggalnya Ratnita saat diberitahu suaminya Bripka Triyono, yang mengaku baru saja pulang dari bekerja ke rumahnya, Minggu malam.
Saat itu kata Waras, Bripka Triyono langsung memanggil dirinya untuk melihat kondisi korban. "Di dalam kamar, korban sudah tidak sadar. Hidungnya berdarah dan seperti terluka," kata Waras, Senin (28/2/2016).
Karenanya kata dia sang suami saat itupun juga langsung menghubungi dokter. "Kata dokter, yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Waras.
Menurut Waras, saat ditemukan kondisi kamar korban tampak masih sangat rapi. Selain itu kata dia, tidak ada tanda-tanda korban dirampok atau disatroni orang lain sebelumnya. "Setelah itu polisi datang dan mengurus jenasah korban," kata Waras. Sementara itu jenasah Ratnita dimakamkan di TPU Timah, Cimanggis, Depok dengan pengawalan ketat petugas kepolisian, Senin sore...
No comments:
Post a Comment