Friday, 15 August 2014

Ilmu Budaya Dasar

Pendahuluan 
Secara umum ilmu pengetahuan dapat dipilah ke dalam tiga garis besar. Pertama, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), kedua, Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan ketiga, Ilmu Budaya Dasar (IBD). Pembagian tersebut didasarkan pada perbedaan obyek yang menjadi bidang kajian masing-masing disiplin ilmu pengetahuan tersebut. 

Ilmu Alamiah Dasar (natural science) adalah pengetahuan dasar manusia dalam mempelajari alam semesta secara universal. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika dan Kimia. Ketiga Ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. Ada juga yang mendefinisikan Ilmu Alamiah Dasar adalah kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi

Ilmu Sosial Dasar (social science) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat, dengan menggunakan teori-teori yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Ilmu yang termasuk dalam kategori ISD adalah Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Ilmu Politik, Ekonomi, dan Sejarah.

Adapun Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu disiplin ilmu yang membicarakan tentang nilai-nilai, budaya, dan berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mempelajari IBD diharapkan bisa memperkuat kebersamaan di antara sesama manusia karena adanya kesepahaman nilai dan budaya antar sesama warga. 

IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai kemanusiaan dan budaya. Karena itu, sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan IBD diharapkan bisa memberikan latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang budaya (Indonesia) pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar kita bisa turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri secara kreatif.

Pengertian IBD 
Istilah Ilmu Budaya Dasar (IBD) dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari bahasa Inggris “the humanities”. Istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. 

Secara definisi Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. 

IBD bukan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya, sementara IBD mengkaji masalah (nilai-nilai) kemanusiaan dan budaya, seperti cinta kasih, keindahan, keadilan, dan harapan.

Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar, matakuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhana, masyarakat dan juga penemuan dirinya sendiri. Pendeknya IBD mendorong kita untuk mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna. 

Jadi secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan, minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya dan mengapa. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari. 

Tujuan dan Ruang Lingkup IBD 
Pembelajaran Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian tujuan IBD bagi kita sebagai mahasiswa adalah untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. 

Bertitik tolak dari pengertian (definisi) dan tujuan di atas, maka ada dua batasan sebagai ruang lingkup kajian matakuliah IBD.

Pertama, berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing disiplin di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. 

Kedua, hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing sesuai dengan zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tapi juga keragaman sebagaimana terlihat dalam ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya. 

Dari kedua ruang lingkup IBD tersebut terlihat bahwa manusia tidak hanya sebagai subyek, tapi juga sebagai obyek kajian. Manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian Ilmu Budaya Dasar. Berdasarkan ruang lingkup tersebut pula, pokok-pokok bahasan yang dikembangkan dalam Ilmu Budaya Dasar meliputi : 
1. Manusia dan cinta kasih 
2. Manusia dan Keindahan 
3. Manusia dan Penderitaan 
4. Manusia dan Keadilan 
5. Manusia dan Pandangan hidup 
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian 
7. Manusia dan kegelisahan 
8. Manusia dan harapan 

Kaitan IBD dengan Ilmu-Ilmu Lainnya 
Sebagai ilmu yang mengkaji aspek kemanusiaan dan budaya, termasuk masalah hubungan manusia dengan sesama, alam, dan Sang Pencipta, IBD menjadi dasar yang memperkuat kaitannya dengan disiplin ilmu pengetahuan lainnya baik yang tergolong dalam Ilmu Alamiah Dasar maupun Ilmu Sosial Dasar. Manusia sebagai subyek dan obyek kajian dari IBD merupakan pusat yang menentukan hubungan seluruh dimensi kehidupan, baik dengan alam maupun dengan masyarakat sebagai makhluk sosial. IBD menjadi landasan bagi kehidupan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya. Manusia dengan berbagai keahliannya baik di bidang disiplin ilmu alamiah maupun sosial tidak bisa melepaskan diri dari nilai-nilai dan budaya yang berkembang sebagai ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar. Hal ini karena IBD dalam pembahasannya terkait dengan pandangan hidup, cinta kasih, harapan, dan berbagai aspek kemanusiaan yang menentukan terhadap kehidupan manusia. Di sinilah kaitan antara IBD dengan bidang ilmu lainnya baik dalam konteks keilmuan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Ilmu Fisika (sebagai bagian dari IAD) tidak bisa dilepaskan dari peran manusia sebagai anggota masyarakat yang menjadi obyek pembahasan Sosiologi (ISD) dan juga tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai yang ada di dalam dirinya sebagai manusia yang memiliki rasa cinta kasih, tanggung jawab dan pandangan hidup sebagai aspek yang menjadi kajian dari Ilmu Budaya Dasar (IBD). Begitu juga dengan bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya, masing-masing disiplin ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. 

Penutup 
Demikian pembahasan tentang pengertian, ruang lingkup, dan kaitan antara Ilmu Budaya Dasar dengan ilmu pengetahuan lainnya. Dengan pemaparan ini diharapkan kita memiliki pengetahuan tentang IBD yang pada akhirnya mendorong kita untuk semakin memahami terhadap nilai-nilai dan budaya kita baik sebagai bangsa Indonesia maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat di tempat kita masing-masing.

No comments:

Post a Comment