Friday, 15 August 2014

Ilmu Budaya Dasar

Pendahuluan 
Secara umum ilmu pengetahuan dapat dipilah ke dalam tiga garis besar. Pertama, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), kedua, Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan ketiga, Ilmu Budaya Dasar (IBD). Pembagian tersebut didasarkan pada perbedaan obyek yang menjadi bidang kajian masing-masing disiplin ilmu pengetahuan tersebut. 

Ilmu Alamiah Dasar (natural science) adalah pengetahuan dasar manusia dalam mempelajari alam semesta secara universal. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika dan Kimia. Ketiga Ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. Ada juga yang mendefinisikan Ilmu Alamiah Dasar adalah kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi

Ilmu Sosial Dasar (social science) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat, dengan menggunakan teori-teori yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Ilmu yang termasuk dalam kategori ISD adalah Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Ilmu Politik, Ekonomi, dan Sejarah.

Adapun Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu disiplin ilmu yang membicarakan tentang nilai-nilai, budaya, dan berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mempelajari IBD diharapkan bisa memperkuat kebersamaan di antara sesama manusia karena adanya kesepahaman nilai dan budaya antar sesama warga. 

IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai kemanusiaan dan budaya. Karena itu, sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan IBD diharapkan bisa memberikan latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang budaya (Indonesia) pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar kita bisa turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri secara kreatif.

Pengertian IBD 
Istilah Ilmu Budaya Dasar (IBD) dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari bahasa Inggris “the humanities”. Istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. 

Secara definisi Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. 

IBD bukan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya, sementara IBD mengkaji masalah (nilai-nilai) kemanusiaan dan budaya, seperti cinta kasih, keindahan, keadilan, dan harapan.

Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar, matakuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhana, masyarakat dan juga penemuan dirinya sendiri. Pendeknya IBD mendorong kita untuk mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna. 

Jadi secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan, minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya dan mengapa. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari. 

Tujuan dan Ruang Lingkup IBD 
Pembelajaran Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian tujuan IBD bagi kita sebagai mahasiswa adalah untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. 

Bertitik tolak dari pengertian (definisi) dan tujuan di atas, maka ada dua batasan sebagai ruang lingkup kajian matakuliah IBD.

Pertama, berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing disiplin di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. 

Kedua, hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing sesuai dengan zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tapi juga keragaman sebagaimana terlihat dalam ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya. 

Dari kedua ruang lingkup IBD tersebut terlihat bahwa manusia tidak hanya sebagai subyek, tapi juga sebagai obyek kajian. Manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian Ilmu Budaya Dasar. Berdasarkan ruang lingkup tersebut pula, pokok-pokok bahasan yang dikembangkan dalam Ilmu Budaya Dasar meliputi : 
1. Manusia dan cinta kasih 
2. Manusia dan Keindahan 
3. Manusia dan Penderitaan 
4. Manusia dan Keadilan 
5. Manusia dan Pandangan hidup 
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian 
7. Manusia dan kegelisahan 
8. Manusia dan harapan 

Kaitan IBD dengan Ilmu-Ilmu Lainnya 
Sebagai ilmu yang mengkaji aspek kemanusiaan dan budaya, termasuk masalah hubungan manusia dengan sesama, alam, dan Sang Pencipta, IBD menjadi dasar yang memperkuat kaitannya dengan disiplin ilmu pengetahuan lainnya baik yang tergolong dalam Ilmu Alamiah Dasar maupun Ilmu Sosial Dasar. Manusia sebagai subyek dan obyek kajian dari IBD merupakan pusat yang menentukan hubungan seluruh dimensi kehidupan, baik dengan alam maupun dengan masyarakat sebagai makhluk sosial. IBD menjadi landasan bagi kehidupan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya. Manusia dengan berbagai keahliannya baik di bidang disiplin ilmu alamiah maupun sosial tidak bisa melepaskan diri dari nilai-nilai dan budaya yang berkembang sebagai ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar. Hal ini karena IBD dalam pembahasannya terkait dengan pandangan hidup, cinta kasih, harapan, dan berbagai aspek kemanusiaan yang menentukan terhadap kehidupan manusia. Di sinilah kaitan antara IBD dengan bidang ilmu lainnya baik dalam konteks keilmuan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Ilmu Fisika (sebagai bagian dari IAD) tidak bisa dilepaskan dari peran manusia sebagai anggota masyarakat yang menjadi obyek pembahasan Sosiologi (ISD) dan juga tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai yang ada di dalam dirinya sebagai manusia yang memiliki rasa cinta kasih, tanggung jawab dan pandangan hidup sebagai aspek yang menjadi kajian dari Ilmu Budaya Dasar (IBD). Begitu juga dengan bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya, masing-masing disiplin ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. 

Penutup 
Demikian pembahasan tentang pengertian, ruang lingkup, dan kaitan antara Ilmu Budaya Dasar dengan ilmu pengetahuan lainnya. Dengan pemaparan ini diharapkan kita memiliki pengetahuan tentang IBD yang pada akhirnya mendorong kita untuk semakin memahami terhadap nilai-nilai dan budaya kita baik sebagai bangsa Indonesia maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat di tempat kita masing-masing.

Ilmu Pengetahuan Sosial Dasar

Ilmu-ilmu Sosial 
Filsafat / philoshopia merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan, baik  ilmu alam maupun ilmu sosial bermula dari filsafat, dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan yaitu : 
  1. Natural Science/ ilmu-ilmu alamiah meliputi fisika, kimia, astronomi, biologi, botani dan lain-lain. 
  2. Social Science/ ilmu-ilmu sosial terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, gografi dan lain-lain. 
  3. Humanities/ ilmu-ilmu budaya meliputi bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dan lain-lain. 
Ilmu-ilmu sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan, khususnya Indonesia. Wujud adanya perkembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan adalah : 
- Berdirinya Akademi Politik di Yogyakarta yang disponsori oleh tenaga akademis pembina ilmu politik di Belanda. 
- Didirikannya balai perguruan tinggi Gajah Mada yang mempunyai dua fakultas yaitu fakultas Sastra dan fakultas Sosial. 
- Berdirinya Akademi kepolisian 

Dalam perkembangan selanjutnya dari ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah berkembang ilmu-ilmu sosial di Indonesia, dewasa ini hampir semuaperguruan tinggi di Indonesia menyelenggarakan pengajaran dalam bidang ilmu sosial. 

a. Ilmu pengetahuan Sosia (IPS) 
Dari perkembangan ilmu-ilmu sosial timbul paham studi sosial atau disebut Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS adalah ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah ( elementry and secondary school). Dengan demikian Ilmu Pengetahuan Sosial ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau kelompok belajar lainnya yang sederajat. 

IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan/ fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya menjadi bahan baku bagi pelaksanaan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial otomatis dapat menjadi bahan pokok bahasan dalam IPS karena disesuaikan dengan tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik sangat menentukan materi ilmu-ilmu sosial mana yang tepat menjadi bahan pokok bahasan dalam IPS. 

b. Ilmu Sosisal Dasar 
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipiil. 

1. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR 

Latar belakang diberikannya matakuliah ISD di perguruan tinggi dikarenakan beberapa hal yaitu: 
- Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik ‘balas budi/ etisce politik ’ oleh Conrad Theodore van Deventer. Sistem pendidikan tersebut bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil agar menjadi ‘ tukang’ yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara. 

- Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta tidak mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menjadi ‘menara gading’ yang menghasilkan tenaga-tenaga ‘tukang’ yang tidak atau kurang peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. 

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis, dan profesional. 

a. Kemampuan personal/ kemampuan kepribadian 
Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan/ pancasila serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia. 

b. Kemampuan Akedmik 
Adalah kemampuan untk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya. 

c. Kemampuan Profesional 
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya. 

2. ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU 
Dari ketiga kemapuan yang duharapkan dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli, kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui mata kuliah dasar umum atau MKDU. MKDU berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang keahlian atau golongan asal masing-masing, tetapi juga membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dari perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung. MKDU terdiri dari 6 matakuliah yaitu: 

1. Agama 
2. Pancasila 
3. Kewiraan 
4. Ilmu alamiah dasar / IAD 
5. Ilmu sosial dasar/ ISD 
6. Ilmu budaya dasar/ IBD 

Tujuan Mata Kuliah Dasar Umum adalah : 
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat, bangsa, serta agama. 
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan sosial yang timbul dalam masyarakat. 
3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner/ antar ilmu pengetahuan, sehingga memudahkan mereka berkomunikasi. 

Ilmu sosial dasar sebagai bagian dari mata kuliah dasar umum mempunyai tema pokok perkuliahan yaitu hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya. 

Tujuan ilmu sosial dasar adalah: 
Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya. 

4. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN 

Berpangkal pada tujuan diatas maka ada dua masalah yang dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD. 
  1. Adanya berbagai aspek yang merupakan satu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri/ menurut keahlian yang berbeda-beda, maupun sebagai gabungan pendekatan gabungan antar bidang. 
  2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang maisng-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola tingkah laku sendiri, tetapi juga amat banyaknya kesamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran da tingkah laku yang menyebabkan pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerjasama dalam masyarakat kita. 
Bedasarkan ruang lingkup diatas kiranya masih perlu penjabaran lebih lanjut untuk bisa dioperasionalkan kedalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan yaitu: 
  1. Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dan hubungannnya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan. 
  2. Mempelajari dan menyadari adanya masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakat. 
  3. Mengkaji masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi serta menyadari identitasnya sebagai mahasiswa. 
  4. Mempelajari hubungan antara warga negara dan negara 
  5. Mempelajari hubungan antara pelapisn sosial dan persamaan derajat 
  6. Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan. 
  7. Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan-pertentangan sosial bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat 
  8. Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan. 

5. MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL 
a. Masalah-masalah sosial 
Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup. Masalah-maslah tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll. 

Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Pengertian masalah sosial : 
  1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. 
  2. Menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. 
Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. 

Dengan demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli. 

Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang mendefinisikan bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki. 

b. Masalah-masalah sosial dan ahli ilmu sosial 
Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka terhadap masalah sosial adalah ahi filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan. 

Disamping itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadiakan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah sosial, namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing. Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat dari proses perubahan sosial dan kebudayaan. 

Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan. 

c. Masalah-masalah sosial dan Ilmu Sosial Dasar 
ISD sebagai suatu mata kuliah menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai mahkluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan hakikat manusia dan masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan. 

Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa yang mempelajari mata kuliah ISD. 

Dengan penggabungan kacamata subyektif dan obyektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga negara Indonesia. 

Ilmu Alamiah Dasar

RASA INGIN TAHU 

Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia.Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya,bulan,nintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (Antroposentris) 

Rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh makhluk lain seperti batu,tanah sungai, dan sungai. Air dan udara memang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukanlah atas kehendaknya sendiri, tetapi akibat darin pengaruh ilmiah yang bersifat kekal. 

Bagaimana halnya dengan makhluk-makhluk hidup seperti tumbuhan-tumbuhan dan binatang?Sebatang pohon misalnya,menunjukkan tanda-tanda pertumnuhan atau gerakan, namun gerakan itu terbatas pada upayanya untuk mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat tetap.Misalnya, daun-daun yang cenderung mencari sinar matahari atau akar yang cenderung mencari air kaya mineral untuk pertumbuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini terus berlangsung sepanjang zaman. 

Bagaimana halnya dengan binatang yang juga menunjukan adanya kehendak untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain?Kita ambil contoh misalnya ubur-ubur. Binatang ini berpindah tidak atas kehendaknya sendiri.Namun, bagaimana halnya dengan binatang tingkat lebih tinggi yang nyata-nyata mempunyai kemampuan untuk mengadakan eksplorasi terhadap lam sekitarnya? Misalnya ikan,burung harimau, ataupun binatang yang sangat dekat dengan manusia, yaitu monyet. Tentunya burung-burung bergerak dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu keinginan, antaralain, rasa ingin tahu,. Ingin tahu apakah disana ada cukup makanan untuknya sendiri atau bersama yang lain.Ingin tahu apakah suatu tempat cukup aman untuk membuat sarang?setelah mengadakan eksplorasi, tentu mereka jadi tahu. Itulah pengetahuan dari burung tadi. Burung juga memiliki pengetahuan untuk membuat sarang diatas pohon. Burung manyar atau burung tempua pandai menganyam sarangnya yang begitu indah bergelantungan pada daun kelapa. Namun, pengetahuannya itu ternyata tidak berubah dari zaman ke zaman. 

Bagaimana halnya dengan monyet yang begitu pandai? Apabila kita perhatikan baik-baik, kehendak mereka mengeksplorasi alam sekitar itu didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap sepanjang zaman atau yang oleh Asimov (1972) disebut juga idle curiousity atau dibuku lain disebut insting. Insting itu bekerja pada satu hal saja, yaitu mempertahankan kelestarian hidupnya.Untuk itu, mereka perlu makan, melindungi diri, dan berkembang biak. 

Bagaiman halnya dengan manusia? Manusia juga memiliki insting seperti yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan-tumbuhan.Namun,manusia memiliki kelebihan, yaitu adanya kemampuan berfikir. Dengan kata lain, curiousity-nya tidak idle, tidak tatap sepanjang zaman. Mausia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang, atau kemampuanberfikir. Setelah tahu tentang apa-nya mereka juga ingin tahu bagaimana dan mengapa begitu. 

Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru sehingga menjadi suatu akumulasi pengetahuan. Sebagai ilustrasi, kita bayangkan saja manusia purba zaman dahulu yang hidup di gua-gua atau di atas pohon. Karena kemampuan berfikirya tidak semata-mata didorong oleh mempertahankan kelestarian hidupnya,tetapjuga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan, mereka mampu membuat rumah diatas tiang-tiang kayu yang kokoh. Bahkan, sekarang manusia mampu membuat istana mauoun gedung-gedung pencakar langit.Bandingkan dengan burung tempua dengan sarangnya yang indah tak mengalami perubahan sepanjang masa. Demikian juga harimau yang hidup dalam gua atau monyet yang juga tidak mengalami perubahan sepanjang zaman. 

Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan –kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari, seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing untuk berburu, tetapi juga berkembang sampai pada hal-hal yang menyangkut keindahan. 


· MITOS 

Perkembangan selanjutnya adalah manusia berusaha memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirnya.Rsa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya.Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban aras keingintahuannya itu.Sebagai contoh:”Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang”bidadari”. Jadi, muncul pengetahuan baru yaitu”bidadari”. Contoh lain, mengapa gunung meletus?, Karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban”Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah ”.Disinilah muncul pengetahuan baru yang disebut”yang berkuasa”.Dengan menggunakan jalan pikiran yang sama, muncullah anggapan adanya “yang berkuasa” didalam hutan lebat, sungai yang besar,pohon yang besar, matahari, bulan atau adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana rembulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang disebut mitos. Cerita yang disebabkan atas mitos disebut legenda. Mitos timbul disebabkan antara lain oleh keterbatasan alat indera manusia.. 

1. ALAT PENGLIHATAN 

Banyak benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata. Mata tak dapat membedakan 10 gambar dalam satu detik jika ukuran partikel lebih kecil. Demikian juga, jika benda yang dilihat terlalu jauh, mata tak mampu melihatnya. 

2. ALAT PENDENGARAN 

Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 samoai 30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau di atas tiga puluh ribu per detik tak dapat terdengar telinga manusia. 

3. ALAT PENCIUM DAN PENGECAP 

Baud dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dikecap maupun yang diciumnya. Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa yaitu rasa manis, asam, asin, dan pahit. Bau seperti parfum dan lainnya dapat tercium oleh hidung kita bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain. 

4. ALAT PERASA 

Alat perasa pada kulit manusia dapt membedakan panas atau dingin.Namun, ini sangat relative sehingga tidak dapat dipakai sebagai alat observasi yang tepat. 

Alat-alat indera tersebut berbeda-beda di antara manusia. Ada yang tajam penglihatannya, ada pula yang tidak. Ada yang tajam penciumannya, ada yang lemah.Akibat keterbatasan alat indera kita, maka mungkin saja timbul salah informasi, salah tafsir atau salah pemikiran. Untuk meningkatkan ketepatan alat indera tersebut manusia dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan. 

Mitos dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena: 
a keterbatasan pengetahuan yang disebabkan oleh keterbatasan penginderaan, baik langsung maupun dengan alat. 
b keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, 
c terpenuhinya hasrat ingin tahunya. 


3 MITOS ANTARA PRO DAN KONTRA 

Masyarakat dahulu dapat menerima mitos karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan pemikirannya, sedangkan hasrat ingin tahunya berkembang terus. Itulah sebabnya mitos merupakan jawaban yang paling mememuaskan pada masa itu. 

Puncak hasil pemikiran seperti di atas terjadi pada zaman babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM. Pendapat orang babilonia tentang alam semesta antra lain adalah bahwa alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup. Lantainya adalah bumi yang datar, sedangkan langit dengan bintangnya merupakan atapnya. Di langit ada semacam jendela yang memungkinkan air hujan dapat sampai ke bumi. Adapun perhitungan bidang edar matahari sama dengan 365,25 hari. 

Horoskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan juga berasal dari zaman babilonia ini masyarakat waktu itu, bahkan mungkin masih ada juga pada masa kini, dapat menerima karena pengetahuan yang mereka peroleh dari kenyataan pengamatan dan pengalaman tidak dapat digunakan untuk memecahkan masalah hidup yang mereka hadapi. 

Karena kemampuan berfikir manusia semakin maju dan disertai pula oleh perlengkapan pengamatan misalnya teropong bintang, mitos dengan berbagai legendanya makin ditinggalkan, dan mereka cenderung menggunakan akal sehat atau rasionya. 

Orang-orang yunani lainnya yang patut dicatat sebagai pelopor perubahan pola masa itu ialah berikut ini: 

1 Anaximander(610-546 SM) 

Seorang pemikir yang sezaman dengan Thales berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat itu berbentuk seperti bola dan bumi sebagai pusatnya. Langit dengan segala isinya beredar mengelilingi bumi. Pendapat ini bertahan hingga dua abad lamanya. Ia juga mengajarkan pembuatan jam matahari atau petunjuk waktu, yaitu dengan menegakkan sebuah tongkat diatas bumi yang horizontal, dan menentukan bahwa bayangan tongkat itu menjadi petunjuk waktu dan juga titik balik matahari. 

2 Anaximenes (560-520 SM) 

Berpendapat bahwa unsure dasar penbentukan semua benda adalah air. Namun, air merupakan salah satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi (gas) atau memadat menjadi tanah (padat). Inilah yang disebut teori pertama tentang transmitasi unsur-unsur. Namun herakleitos(560-470SM) menenrang pendapa itu. Ia berpendapat bahwa apilah yang menyebabkan adanya transmutasi tanpa air, benda-benda akan tetap seperti adanya. 

3 Phitagoras(+500 SM) 

Bependapat bahwa sebenatnya unsur dasar membentuk benda itu ada empat, bukan satu, yang dapat berubah dalam tiga bentuk unsur lainnya, seperti yang diungkapkan oleh para ahli sebelumnnya. Keempat unsur dasar itu adalah tanah, api, udara dan air. Phitagoras juga terkenal di bidang matematika. Salah satu penemuan yang terpakai sampai sekarang adalah dalil phitagoras tentang segitiga siku-siku yaitu:Tentang alam semesta, phitagoras berpendapat bahwa bumi itu bulat dan berputar. Karena berputar, tampak seolah-olah alam berputar mengelilingi bumi. 

Melanjutkan permasalahan tentang unsur dasar, demokritos(460-370SM) berpendapat bahwa bila suatu benda dipecah atau dibnagi secara terus-menerus, pada suatu saat akan sampailah pada bagian terkecil dari benda itu. Bagian terkecil dari benda itu yang tak dapat dibagi-bagi lagi disebut atomos atau atom. Karena kecilnya, atom itu tidak tampak oleh mata. Kata atom inilah yang kita pakai sampai sekarang, tentunya dengan konsep yang berbeda dengan konsep atomnnya demokritos. 

4 Empedokles(480-430 SM) 

Menyempurnakan ajaran phitagoras tentang empat unsur dasar yaitu tanah air, udara, dan api. Ia memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik-menarik dan tenaga pemisah atau tolak-menolak, kedua tenaga inilah yang mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur tadi. 

5 Plato(427-347 SM) 

Mempunyai titik tolak berfikir yang berbeda dengan para ahli sebelumnya. Ia, yang sastrawan itu, menghindari pemikiran yang terlalu materialistik, seperi Demokritos dan empedokles. Menurut plato, keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya merupakan suatu duplikat saja dari sesuatu yang kekal dan immaterial. 

6 Aristoteles(348-322 SM) 

Ia adalah pemikir terbesar pada zamannya Karena berhasil membukukan inti sari dari ajaran para ahli sebelumnya. Ia membuang hal-hal yang tidak masuk akal dan menambahkan pendapatnya sendiri. Bukunya merupakan insiklopedia pengetahuan masa itu. Tentang unsur-unsur dasar, ia menyebutkan adanya zat tunggal yang disebut hule. Bentuk zat tunggal ini bergantung dari kondisinya, dapat berbentuk tanah, air, udara, atau api. Adanya transmutasi disebabkan oleh keadaan dingin, lembab, panas, dan kering. Contoh. Bila hule dalam kondisi lembab dan panas, ia berbentuk udara, bila dalam keadaan panas dan kering ia berbentuk api, dan bila kering dan dingin berbentuk tanah. Aristoteles tidak mempercayai adanya ruang hampa. Ia berpendapat bila di suatu tempat tidak ada apa-apanya(benda), disitu pasti ada sesuatu immaterial, yaitu eter(bukan eter yang kita kenal sebagai senyawa kimia). Ajaran Aristoteles yang penting adanya suatu pola berfikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika. 

Contoh: 

Semua benda bila dipanaskan dalam keadaan kering akan berubah menjadi api (1) 

Kayu adalah benda(2) 

Kayu bila dipanaskan dalam keadaan kering akan berubah menjadi api((3) 
(1) Disebut premis mayor yaitu sesuatu tang berlaku umum. 
(2) Disebut premis minor, sesuatu yang khusus. 
(3) Kesimpulan. 

Contoh lain: 
Semua manusia harus mengalami kematian (1) 
Si Fulan adalah manusia (2) 
Si Fulan adalah mengalami kematian (3) 

Jadi, kesimpulan ditarik dari sesuatu yang umum menujunyang khusus. Cara inilah yang kita kenal sekarang sebagai metode deduksi. Tentang alam semesta, Aristoteles juga percaya bahwa bumi itu berbenruk bulat dan merupakan pusat dari alam semesta yang beredar mengelilinginya. Buku mengenai hal ini belum selesai ditulis pada saat ia meninggal, namun ia sempat memberi judul pyisca pada bagian terakhir dari buku itu, kemudian sekretarisnya memberi judul Methaphisicam maksudnya suatu buku terakhir yang berkenaan dengan fisika. Buku ini berisi segala pengetahuan tentang alam semesta yang oleh orang-orang Yunani disebut sebagai philosophia. Kata philosopia secara harfiah berarti cinta pengetahuan atau rasa ingin tahu. Pengaruh buah pikiran Aristoteles dapat bertahan sampai kurang lebih 1500 tahun. 

Empat ratus lima puluh tahun, setelah Aristoteles adalah Ptolomeus (127-151 SM),mengemukakan pendapatnya yang patut dicatat bahwa bumi adalah pusat dari jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui orbitnya sendiri dan terletak antara bumi dan bintang. 

Berkat semakin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop dan semakin meningkatkanya kemampuan berfikir manusia, pada tahun 1500-1600 terjadi perubahan besar atas semua ajaran Aristoteles maupun Ptolomeus. Sebagai tonggak sejarah dapat dicatat disini adalah Nicolous Copernicus (1473-1543). Ia bukan saja astronom, tapi juga ahli pengobatan. Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan astronom zaman Yunani berjudul De Revelutionibus Orbium Caelestium. Artinya peredaran alam semesta. Buku ini ditulis pada tahun 1507 namun tidak segera diumumkan karena prinsip heliosentrisme (pusat matahari) bertentangan dengan kepercayaan penguasa pada saat itu. Pokok ajarannya antara lain: 
  1. Matahari adalah pusat system solar sedangkan bumi adalah salah satu planet di antara planet-planet laibn yang beredar mengelilingi matahari. 
  2. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari. 
  3. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang. 
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600) ia memberikan kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu: 

1 Jagat raya ini tak ada lagi 
2 Bintang-bintang tersebar diseluruh jagat raya. 

Karena keberaniannya mengungkapkan pendapat yang bertentangan dengan penguasa waktu itu. Ia dianggap kemasukan setan lalu dibakar sampai mati pada tahun 1600. 

Ahli astronomi lain juga penting dicatat adalah Johanes Kepler (1571-1630). Ia mengungkapkan pendapatnya antara lain: 
  1. Planet –planet yang beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus. 
  2. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama. 
  3. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga darijarak rata-rata planet itu terhadap matahari. 

Ahli lainnya yang perlu dicatat adalah Galileo Galilei (1564-1642). Orang Italia ini berani mengumumkan penemuannya dengan teleskopnya yang mutakhir, yang bertentangan dengan pandangan penguasa. Ia membenarkan dengan ajran agama yang homosentris atau geosentris. Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa ada empat buah bulan yang mengelilingi Jupiter, adanya gunung-gunung di bulan suatu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung kecepatan rotasi matahari, adanya Milky Way atau bima sakti. Dan yang sangat menakjubkan adalah ditemukannya cincin saturnus. 

Masa Copernicus sampai Galileo dapat kita anggap sebagai permulaan abad ilmupengetahuan modern, yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimentasi. Dapatlah disimpulkan bahwa daratan pemikir yunani dari Thales sampai Ptolomeus mempunyai kesamaan pendapat bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Pandangan ini disebut geosentris. Tentang bentuk bumi pandangan mereka mengalami perkembangan, yaitu dari bumi itu datar (Babilonia) lalu bumi itu seperti piring mengapung (Thales) di atas air, sampai bumi itu bulat (Phitagoras,Aristoteles,Ptolomeus) 

Perubahan pola berpikir terjadi pula pada unsur dasar atau elemen dasar. Pada zaman Babilonia, orang menganggap semua benda diciptakan oleh dewa-dewa seperti apa adanya. Pada zaman Yunani, orang berpendapat bahwa benda itu tidak begitu saja terbentuk Semua benda terjadi dari unsur dasar yang sederhana dan berbentuk beraneka ragam melalui suatu proses. 

Adanya unsur dasar juga berkembang dari suatu zat tunggal, yaitu udara, yang dapat berubah bentuk menjadi tiga, yaitu air, api, dan tanah (aneximenes) berkembang menjadi empat yaitu tanah, air, udara, dan api yang dapat mengadakan transmutasi yang disebabkan oleh panas, dingin, kering, dan lembap (Phitagoras, Aristoteles) 

Selanjutnya, Copernicis, Keples dan Galileo merupakan pelopor ilmu pemgetahuan modern dengan metode induksinya. Dengan kesempurnaan alat teropongnya mereka menolak ajaran Aristoteles tentang geosentris dan sebagainya. Mereka beranggapan matahari sebagai pusat system tata surya (heliosentrisme). Penemuan-penemuan mereka antara lain bahwa: 
  • 1 Bulan mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilngi matahari. 
  • 1 Bumi beserta planet-planet lain beredar mengelilingi matahari melalui garis edr terbentuk elips. 
  • 1 Matahari merupakan salah satu bintang dari milky way (Bima Sakti) yang anggotamya bermilyar bintang. 
  • 1 Jagat raya ini tak terbatas. 

4 TERBENTUKNYA GALAKSI 

Sejak lama manusia telah berusaha memahamialam semesta ini. Pada zaman kejayaan Yunani orang percaya bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (geosentrisme). Namun, pandangan itu berubah sejak abad pertengahan, yang dipelopori oleh Copernicus, menjadi heliosentrik, yaitu mataharilah yang menjadi pusat beredarnya bumi bersama planet-planet lain. Saat itu dianggap sebagai awal dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Pengamatan selanjutnya mengungkapkan bahwa matahari merupakan salah satu dari beribu-ribu bintang yang beredar mengikuti pusatnya. Pusat bintang-bintang itu berupa kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebule) dan tebaran ribuan bintang. Kesemuanya itu termasuk matahari disebut galaksi. Ternyata galaksi itu tidak hanya satu, tetapi beribu-ribu jumlahnya. Galaksi tempat matahari berinduk diberi nama Milky Way atau bima sakti. Apakah semua galaksi itu berpusat dari suatu induk galaksi? Beberapa teori mengungkapkan sebagai berikut: 

1 Teori Ledakan. 

Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa sangat besar dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Masa itu kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil, yang disebut galaksi yang sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama. 

2 Teori Ekspansi dan kontraksi. 

Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. 

Dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintang yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-buntang yang terbentuk menyusut mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. 

Kedua teori ini(teori ledakan maupun teori ekspansi-kontraksi) mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, senenarnya alam semesta ini tidak berawaldan tidak berakhir (asentris). 

Teori terbentuknya Galaksi 

Hipotesis Fowler (1957) 

Menurut Flower, dua belas ribu juta tahun yang lalu galaksi kita tidaklah seperti sekarang ini. Bentuknya berupa kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan berbentuk bulat. Karena gaya beratnya, ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi kabut itu pun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan poanas radiasi dan bintang-bintang itu pun semakin turun temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu tahun, ia mempunyai bentuk yang boleh dikatakan tetap, seperti halnya matahari hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif. 
1 Galaksi 

Berdasarkan apa yang tampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu: 

A Galaksi spiral 
B Galaksi berbentuk elips 
C Galaksi berbentuk tak beraturan 

2 Bima sakti 
Induk dari matahari adalah galaksi bima sakti atau milky way. Bima sakti berbentuk seperti spiral. Tetangga terdekat dari bima sakti adalah galaksi. Andromeda yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 780.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan300.000 km/detik. Jadi, 1 tahun cahaya berjarak:300.000 x 365 ¼ x 24 x 60 x 60 km= 1013 km) 
Bima sakti berbentuk bulat pipih seperti kue cucur. Model dari bima sakti tampak pada gambar berikut: 
Letak matahari dan bumi kira-kira sejauh 2/3 dari pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang terletak dibawah dan di atas pusat galaksi adalah kumpulan bintang (globular). Dalam satu galaksi ada yang mencapai 1000 kumpulan bintang seperti itu. Galaksi mengadakan rotasi engan arah yang berlawanan eengan jarum jam. Bima sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain itu, masuh terdapat gumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang banyak jumlahnya. 

Pengertian Dan Kajian Kependudukan

Ilmu yang mempelajari masalah kependudukan adalah demografi. 

Istilah ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard. Demografi sebagai suatu ilmu telah muncul sejak abad ke-17. 

John Graunt seorang pedagang di London, yang melakukan analisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk dianggap sebagai Bapak Demografi. 

Jumlah penduduk dapat meningkat, stabil atau menurun. Indikator dari perubahan penduduk ini adalah tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. 

Komposisi penduduk merupakan suatu konsep yang mengacu pada susunan penduduk menurut kriteria tertentu, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, suku bangsa, dan pendidikan. 

Data mengenai struktur penduduk yang disajikan secara grafis disebut piramida penduduk (population pyramid). 

Kebijaksanaan kependudukan berhubungan dengan keputusan pemerintah. 

Dengan mempengaruhi kelahiran, kematian, dan persebaran penduduk, pemerintah memiliki strategi yang dianggap baik untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. 

Di luar kebijaksanaan persebaran penduduk atau migrasi, secara garis besar, kebijaksanaan kependudukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu kebijaksanaan pronatal dan kebijaksanaan antinatal. 

Karakteristik angkatan kerja tidak terlepas dari pengaruh ketiga variabel utama kependudukan (kelahiran, kematian, dan migrasi). Kehidupan sosial suatu negara dapat digambarkan jika kita mengetahui komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya. 

Antara kekuatan-kekuatan ekonomi dan kekuatan-kekuatan demografi ada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. 


GENERASI, REGENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 

Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa di mana kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman. 

Menurut Notosusanto, pengertian generasi itu sendiri sebenarnya lebih berlaku untuk kelompok inti yang menjadi panutan masyarakat zamannya, yang dalam suatu situasi sosial dianggap sebagai pimpinan atau paling tidak penggaris pola zamannya (pattern setter). 

Di Indonesia, dianggap telah ada empat generasi, yaitu generasi ‘20-an, generasi ’45, generasi ’66, dan generasi reformasi (’98). 

Suatu generasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya, melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya-sumber daya tersebut. 

Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem dan mekanisme pembangunan dalam keseluruhan yang melibatkan semua pihak, baik aparatur, peraturan, pengawas, maupun rakyatnya (grass-root).

Saturday, 9 August 2014

Perkembangan ISIS di Indonesia

Akhir-akhir ini pemberitaan tentang ISIS (Islamic State in Iraq and al-Syam) sangat eksis di Televisi, dah bahkan perkembangan ISIS (Islamic State in Iraq and al-Syam)  tersebut sudah sampe ke Indonesia, berikut ini videonya, KLIK link di bawah ini :

http://www.youtube.com/watch?v=RqvLgiNAPLg

Contoh Surat Kuasa Subtitusi


SURAT KUASA SUBSTITUSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                      : DEDY SYAHPUTRA
Jabatan                  : KEPALA CABANG
Alamat                   : Jl.Bambu II No.80 A-B
Untuk selanjutnya disebut “Pemberi Kuasa Substitusi” dengan ini memberikan kuasa substitusi kepada :
Nama                      : FERIYANDI
Jabatan                  : LOAN ORIGINATION OFFICER
No. ID                     : F.26.13.0037
Keduanya beralamat di Jl.Lingkar Luar Barat Kav. 35-36, Jakarta Barat 11740 (untuk selanjutnya secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri disebut sebagai “Penerima Kuasa Substitusi”), untuk bertindak
--------------------------------------------------------------------------KHUSUS-------------------------------------------------------------
-Mewakili dan bertindak untuk dan atas nama  Pemberi Kuasa Substitusi untuk menarik dan atau mengambil serta menyerahkan kepada PT.HD FINANCE kantor cabang MedanHDF atas 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda dua 2 (DUA) yang pembelinya dibiayai oleh Pemberi Kuasa Substitusi dengan pembelian secara angsuran melalui fasilitas pembiayaan konsumen berdasarkan
“perjanjian Pembiayaan Dengan penyerahan Hak Milik Secara Fidusia PT. HD. FINANCE” No. 61000000197913 tanggal 08/7/2013 yang ditandatangani oleh dan antara Pemberi Kuasa Subtitusi dengan RYANANDA FAUZY dengan data-data sebagai berikut :
Merk                       : HONDA                                           No. Rangka            : MH1JFD112DK042840  
Tipe / Jenis           : HONDA BEAT 2013                         No. Mesin              : JFDIE1043246
Warna                    : HITAM                                              No. Polisi                : BK 5233 AEA
Thn Pembuatan    : 2013
(untuk selanjutnya disebut “Kendaraan”
Sehubungan hal tersebut di atas Penerima Kuasa Subtitusi diberi wewenang untuk :
1.       Memasuki halaman dan atau ruangan tempat tinggal dan atau kantor dan atau di tempat lain di mana kendaraan tersebut berada guna menarik dan atau mengambil kendaraan tersebut dan apabila diperlukan dengan bantuan Kepolisian RI atau pihak yang berwenang lainnya; dan
2.       Menghadap siapa saja yang dianggap perlu dan berguna serta melakukan segala tindakan yang diperlukan demi tercapainya maksud tersebut diatas tanpa ada satu tindakapnpun yang dikecualikan.
3.       Membuat berita acara serah terima kendaraan segera seteah menerima kendaraan dari konsumen / nasabah untuk selanjutnya kendaraan diserahkan kepada PT. HD FINANCE.
Demikian Surat Kuasa Subtitusi ini diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) minggu sejak tanggal ditandatanganinya Surat Kuasa Subtitusi ini untuk dipergunakan sebagaimana dan tidak dapat disubtitusikan lagi.

                                                                                                                                Medan – HDF,                       2013

Penerima Kuasa Subtutisi                                                   Pemberi Kuasa Subtitusi



       FERIYANDI                                                                           DEDY SYAHPUTRA

Contoh Surat Keputusan Kementerian Agama


       KEMENTERIAN AGAMA
   KANTOR URUSAN AGAMA
     KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

ALAMAT: JALAN BESAR SIPIROK – PANGARIBUAN  NO. 29  


SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PANGARIBUAN
NOMOR :          / VI / 2012
MENGANGKAT SUSUNAN PENGURUS BADAN KESEJAHTERAAN
MASJID AL-IKHLAS DESA SAMPAGUL KEC. PANGARIBUAN
PERIODE TAHUN 2012/2014

MENIMBANG              :  a. Bahwa untuk meningkatkan fungsi Masjid dan Mushalla sebagai Pusat Ibadah pembinaan dan Peningkatan Kesejahteraan Umat Islam, serta Pengaturan dan Pengawasan yang lebih terarah perlu adanya Susunan Badan Kesejahteraan yang bertanggung jawab.
                                        b. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam surat keputusan ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas sebagai pengurus Badan Kesejahteraan Masjid Al-Ikhlas Desa Sampagul Kec. Pangaribuan.
MENGINGAT               :  a.  Peraturan Menteri Agama Repulik Indonesia Nomor 01 tahun 1988 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesejahteraan Masjid /Musholla.
                                        b.  Peraturan Menteri Agama No. 70 tahun 1978 tanggal 1 Agustus 1978 tentang Pedoman Penyiaran Agama.
                                        c. Surat Permohonan Pengesahan BKM Masjid Al-Ikhlas Desa Sampagul Kec. Pangaribuan No. 01/BKM/Al-IKHLAS/VI/2012 tanggal 12 Juni 2012.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN            :      KEPUTUSAN KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PANGARIBUAN TENTANG SUSUNAN BADAN KESEJAHTERAN MASJID AL-IKHLAS DESA SAMPAGUL.
PERTAMA                    :       Memberhentikan denan hormat Pengurus yang lama Badan Kesejahteraan Masjid Al-Ikhlas Desa Sampagul mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa baiknya.
KEDUA                         :       Mengangkat nama-nama yang tercantum dalam lampiran Keputusan ini sebagai Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid Al-Ikhlas Desa Sampagul Periode Tahun 2012 s/d 2014.
KETIGA                        :      Mempertanggung jawabkan seluruh hasil kerja Badan Kesejahteraan Masjid / Musholla pada akhir periode kepengurusannya kepada masyarakat dan pemerintah, sekaligus mengadakan musyawarah pembentukan pengurus baru periode selanjutnya.
KEEMPAT                    :       Pengurus berkewajiban memekmurkan Masjid Raya An-Nur Dese Percut memeperkuat Ukhuah Islamiyah dan berkomitmen dalam menegakkan  Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ditengah masyarakat.
KELIMA                       :      Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetepkan dengan ketentuen :
-          Bahwa segala seseatu akan diralat  dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya,apabiala dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.
-          Surat keputusan ini disampaikan kepada yang bersamkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di   : Desa Sampagul
Pada Tanggal   : 12 Juni 2012
Kepala Kantor Urusan Agama
Kec.Pangaribuan
            DTO


Mhd. Nazar Lufti, S.Pd.I
NIP. 198511012006041002
Keterangan :
1. Asli Surat Kepada Nadzir Masjid
2. Lembar 2 Tembusan kepada Kandepag Kabupaten
3. Arsip